Antara Menjaga Hati dan Konsumsi Makanan Yang Halal


Gambar-Bacaan-Tasbih

Ketika kita berbicara tentang hati, mungkin ini akan muncul problem yang menyelimutinya. Sehingga tidak sedikit orang yang galau dengan sikap hatinya sendiri. Dimanapun dan kapanpun ketika berbicara masalah hati, maka akan banyak versi dan solusi.  Seiring munculnya masalah dalam hati, maka orang aknan mendapat satu peluang untuk kalah atau menang. Kalah dengan nafsunya sendiri, kalah dengan was was syaitan, atau menang dari godaan syaitan, menang dengan langsung diiringi sang malaikat.

Sesaat coba kita beralih dengan beberapa trik yang biasanya digunakan oleh salafus shalih, dan beberapa ulama’ untuk mengatasi was was dan godaan syaitan. Dalam sbuah keterangan menjelaskan, bahwa barang siapa yang ingin hatinya dtuntun lansung oleh Allah, maka perbanyaklah dzikir ( Dzikrullah), perbaiki sikap, membiasakan duduk di tempat yang halal, membiasakan makan makanan yang halal, dengan izin Allah Hati mereka yang demikian akan langsung dituntun oleh Allah, sedikitpun syaitan tidak akan mampu mendekatinya.

Membahas tentang dzikir, maka kita juga mempelajari dan memahami diri kita masing masing. Kita mulai dari sebelum tidur. Salah satu keterangan menjelaskan bahwa ketika kita akan tidur maka kita harus melaksankakan beberapa syariat. Mulai dari melibaskan tempat tidur, membersihkan tempat tidur, dan tidak lupa dengan berdzikir sepanjang akan memejamkan mata. Ketika kita mengawali dengan berdzikir maka tidur kita pasti akan dijaga malaikat dan yang pasti beriring rahmat Allah masuk dalam hati kita.  Nabi Muhammad SAW juga memberikan contoh kepada umatnya untuk selalu suci dalam segala hal (daimul  hadats), khususnya akan tidur. Jika kita tidur dalam keadaan suci maka sekan kita mendapat syafaat nabi Muhammad krn melaksanakan syari’at beliau, dan sekaligus mendapatkan Rahmat dari Allah SWT.  Hal ini tercantum dalam syair dan masuk dalam salah satu sifat nabi Muhammad SAW  “وقلبه لم ينم والعين قد نعست”  (hati tetap dzikir walapun mata sudah terpejam). Seiring kita membiasakan wudhu dan dikir ketika akan tidur, maka secara tidak langsung kita akan terbiasa dengan hal hal yang diridhai oleh Allah SWT, dan akan terhindar dari godaan syaitan yang terkutuk. Eksistensi syaitan dalam hati akan menyingkir dengan sendirinya jika kita biasakan hal hal demikian. Maka dengan adanya pembiasaan ini, hati akan tetap terproteksi dengan lantunan dzikir, dan sedikitpun syaitan tidak akan mampu mendekatinya.

Bagaimana letak peran makanan yang halal, tempat yang halal ? saatnya kita mulai merubah dan memperbaiki kualitas hidup kita dengan menyajikan makanan yang halal untuk diri kita dan meyediakan tempat kita untuk berpijak tempat yang halal. Mengambil sedikit wacana dari kehidupan seseorang yang selalu menjaga makanan dan tempat yang halal. Refrensi ini diambil dari kisah perjalanan dua sanri yang mondok di peterongan jombang. nama kedua santri yang dimaksud yaitu Alm. H.Sudirman (Trenggalek) dan Alm. K.Makmun (Kediri). Beliau keduanya sangat wira’i dalam segala bidang, akan tetapi kewiraian beliau berdua juga memiliki ciri khusus dalam bidang keahlian, yang pertama Almaghfurlah H.Sudirman, Ahli dalam bidang eksak dan Alm. K.Makmun Ahli dalam  bidang hafalan, karena beliau sangat kuat hafalannya sehingga bisa hafidz Alqur’an.

Saat beliau berdua mondok di pondok tersebut beliau  menyempatkan waktu untuk melakukan perjalanan ke salah satu makam para wali.  singkat cerita, ditengah perjalanan beliau berdua berhenti sejenak untuk istirahat, sewajarnya sifat manusia memiliki sifat lelah, dan membutuhkan makan minum untuk mengisi stamina, sehingga jasmaniah nya bisa digunakan untuk beribadah dan beraktifitas. Alm.H.Sudirman bertanya kepada Alm.K.Makmun.” cak luwe a, ayo nek warung kono “(bahasa ini saya ambil dari bahasa asli beliau). Langsung saja Alm.K.Makmun menjawab dengan sederhana dan mendalam. “ngerti ndak kon nek warung iku wis tau di lungguhi wong sing wis tahu nglakoni doso gedhE ? ”. Dengan jawaban ini saya juga banyak bertanya tanya, apa maksud dari jawaban beliau. saya menemukan bahwa ini salah satu kewiraian beliau, yang mana sangat menjaga tempat yang beliau duduki itu benar benar diyakini halal, dan makanan yang masuk dalam jasmaniahnya juga dijamin kehalalannya.

beliau Alm.K.Makmun dan sekeluarga mendapat rahmat dari Allah SWT bisa hafidz Al-Qur’an semua. Seiring beliau Alm. H. Sudirman juga mendapatkan amanah dari sang guru untuk mengabdi dan menyebarkan ajaran islam di Trenggalek, sekaligus beliau mendapat amanah dari sang Guru dan Murshid Thoriqoh dari pondok Darul Ulum – Peterongan - Jombang untuk mengamalkan salah satu thoriqoh mu’tabaroh di Indonesia, yaitu Thoriqoh Qodiriah wa naqsabndiah.

Dari sini saya dapat mendapatkan ilmu bahwa menjaga makan dengan mengkonsumsi makanan yang halal, menjaga tempat dengan menempati tempat yang halal sangatlah penting, karena setiap makanan sebiji sawi yang masuk ke dalam tubuh kita dalam keadaan halal, akan menjadi daging dan jika daging itu terus tumbuh maka keberkangan akanterus menyelimuti tubuhkita, sehingga hati juga akan terselimuti dengan keberkahan, yang sehingga syaitan tidak akan pernah bisa menembus benteng keberkahan yang selalu tumbuh dan menyelimuti hati kita. Tempat yang halal akan menjadikan bukti bahwa kita selalu mendapat do’a dari tempat yang halal, karena setiap apapun yang ada dibumi ini sebenarnya bertashbih dan selalu mendoakan bagi mereka yang selalu berbuat kebaikan, dimanapun kita berada. Ini tercantum dalam Al-Qur’am surat Al-Jumu’ah Ayat 1
 “يسبح لله ما في السماوات و ما في الأرض الملك القدوس العزيز الحكيم” (apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Maha Raja, Maha Suci, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana)
Wallahu a’lam bissowab.

Comments

Popular posts from this blog

SURAT PERNYATAAN JUMLAH SISWA UNTUK PENCAIRAN DANA BOP / BOS

media Test Online

الموضوع الأول