obyektif dalammenilai


PENILAIAN OBYEKTIF DALAM BAHASA ARAB


Dalam membuat karya tulis berbahasa arab memerlukan pemahaman khusus dalam kaidah bahasa arab, disamping juga hafal model penulisan panjang pendek, rangkaian huruf hijaiyah dan lain sebagainya. Membuat karya tulis berbahasa arab, secara sederhana diawali dari kisah sederhana yang telah dialamoleh siswa. bisaanya akan dengan segera menemukan ide cerita dan rangkaian ceritanya. Tinggal menguasahi kosakata bahasa arabnya. Dan sesering mungkin membaca teks yang berbahasa arab
Dalam praktik biasanya ketika siswa diminta untuk belajar menulis cerita yaitu, siswa diminta untuk menulis sebuah cerita dengan menggunakan bahasa arab, cerita yang sering dialami oleh siswa atau cerita yang sudah populer. Agar siswa tidak terjebak pada isi cerita siswa diminta untuk menulis pokok – pokok pikiran yang ada dalam cerita. Misal siswa diminta untuk menulis cerita bebas( hur ) :
اكتب قصة حوالى 90 – 120 كلمةعن الموضوعات الأتية :
1.   شجاعة عمر بن الخطاب
2.   صلاح الدين الأيوبى
3.   خديجة أم المؤمنين
4.       ..... الخ
Perlunya kriteria penilaian yang dapat diterapkan oleh guru, dan dapat dijadikan pedoman siswa untuk berkembang dan memperbaiki kata atau makna serta penulisan yang kurang tepat. Sehingga tercipta suatu karya yang dapat dijadikan acuan pembelajaran untuk yang lainnya.
Guru yang selaku pembimbing, sekaligus juga evaluator dan penilai maka perlu adanya cara – cara menilai yang benar dan Tidak subyektif semata. Terkadang guru mengabaikan hal ini, yang mana penilaian mengacu pada personal masing masing guru. Adapun kriteria yang dapat digunakan untuk mengoreksi hasil karangan siswa berbahasa arab yaitu :
1.      Kebenaran menulis bahasa arab ( salamah al-tahrir al – arabi ); yang dimaksud adalah kebenaran menulis bahasa arab sesuai dengan qawaid al-imla seperti bagaimana menulis hamzah pada alif, wawu dan ya atau sendirian, bagaimana menulis alif layyinah, alif amudah dan lainnya
2.      Kebenaranuslub ( salamah al uslub )  ;yang dimaksud adalah besarnya susunan kalimat menurut qawa’id al-nahwi  waal- sharfi
3.      Kebenaran makna (salamah al ma’na) yang dimaksud adalah bagaimana kalimat yang sudah tersusun dengan benar itu , maknanya dapat dipahami dengan benar, diantaranya pemilihan kosa kata yang tepat dan digunakan dengan tepat pula.
4.      Kesesuaian judul dengan isi (takamul al-maudhu’) isi yang ditulis harus sesuai dengan judul yang diangkat.
5.      Sistematika pembahasan (mantiqiyah al-urdhi); bagaimana runtutnya ide yang dibangun dalam karya tulis tersebut.
Dari lima kriteria penilaian tersebut di atas, guru dapat memberi bobot masing-masing sesuai dengan tingkat dan kemampuan siswa. jika pada tingkat dasar, kriteria no.1-3 menjadi penting untuk diberi skor tinggi, karena pada tahap ini siswa sedang berlatih untuk menulis dan membuat kalimat. Sedangkan untuk tingkat tinggi (mutaqaddim), kriteria no 4 dan 5 menjadi lebih penting.

Comments

Popular posts from this blog

SURAT PERNYATAAN JUMLAH SISWA UNTUK PENCAIRAN DANA BOP / BOS

media Test Online

الموضوع الأول